The Story When I Go To The Pare Village (1)

Hello guys. I want to tell you about my new experience when the first time i came to Pare, Kediri, East Java.
Ini pertama kalinya aku merantau keluar dari Bandung dengan ditemani seorang teman selama 18 tahun ini loh, dan rasanya itu luar biasa menyenangkaaan..
Cerita ini dimulai dari keinginan aku dan temanku (Siti) yang ingin belajar bahasa inggris di kampung inggris Pare. Awalnya kita masih ragu-ragu dan sering kali kita berdiskusi mengenai lembaga yang akan kita datangi ketika sampai disana. Dan akhirnya kita memilih lembaga kursus di Universal English. Dengan sistem online, akhirnya kita mendaftar kesana dan menyiapkan biaya yang diperlukan untuk pergi ke sana. Pada tanggal 8 Februari 2014 pukul 15.30 WIB, kita berangkat menggunakan kereta menuju ke stasiun Kediri dari stasiun Kiaracondong, Bandung. Waktu perjalanan kesana itu sekitar 12 jam, dan alhasil badan pegal-pegal dan cape banget.
Setelah sampai di stasiun Kediri sekitar pukul 04.30 pagi, kita menunggu jasa penjemputan yang sebelumnya sudah kita pesan dengan perut yang kelaparan :(. Banyak tuang becak dan tukang ojeg disini yang menawarkan jasa pengantarannya, hanya saja kita sudah terlanjur memesan jadi yah apa boleh buat deh walaupun harus nunggu lama. Akhirnya kami dijemput jam 5 pagi. Dengan wajah yang sudah awut-awutan, bete, kesel, laper, dll, kita ga menghiraukan permintaan maaf dari sang penjemput. Yah mungkin karena mereka ga enak kali yah ngeliat kita kaya gitu, jadi mereka ngajak kita ke salah satu tempat wisata di kota Kediri (lupa lagi namanya hehe). Terus kita berfoto ria disana, dan yah sedikit-sedikit akhirnya kita gajadi marah deh hehe. ini beberapa foto kita waktu disana hehe



Nah selesai dari sana, kita pergi menuju UE Course. Perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam, yah lumayan jauh juga sih dari Kediri ke Pare, sekitar 35 km kayanya. Sesampainya disana, kita disambut sama Mr. Lidar yang baru bangun (maaf ya mr. kita datengnya terlalu pagi hehe), kita disuruh mengisi formulir dan diantar ke kamar kita di camp cewe. Suasana disana enak banget bersih, adem lagi ga terlalu banyak polusi loh, betah deh pokonya.
Selesai memilih kamar, kita langsung "tepar" hehe cape banget soalnya. Siang harinya, ada penghuni 1 kamar kita yang baru, namanya Anah. Begitulah ceritaku ketika pertama kali sampai di Pare (English Village). Tunggu cerita berikutnya yah. See you.

Comments

Popular posts from this blog

Seputar Mesin Blowing

Proses Pembuatan Pulp secara Mekanik dan Kimiawi

Studi Kasus Kepemimpinan