7 Temuan Arkeologi Paling Misterius di Dunia
1. Gobekli Tepe
Apakah manusia telah tinggal di dalam sebuah kota permanen, bercocok tanam dan kemudian membangun kuil sejak tahun 8.000 SM yang lalu? Sebuah penemuan arkeologi yang menakjubkan pada tahun 1994 di Gobekli Tepe, sebuah daerah pedesaan di Turki, menelurkan hipotesis tersebut yang juga memicu pertanyaan baru tentang evolusi peradaban.
Dengan ditemukannya beberapa area berbentuk seperti cincin yang di dalamnya terdapat pilar batu besar yang berukirkan adegan hewan dan berasal dari 10.000 tahun yang lalu, Gobekli Tepe dianggap sebagai tempat pemujaan atau tempat peribadatan tertua di dunia. Namun bukti juga menunjukkan bahwa orang-orang yang membangunnya adalah masyarakat pemburu yang semi-nomaden, yang mungkin belum kenal cara bercocok tanam.
Karena Gobekli Tepe, para arkeolog sekarang harus memutar otak dan berpikir dengan keras yang mana yang datang terlebih dulu. Apakah nenek moyang kita membangun kuil terlebih dahulu kemudian tinggal dalam sebuah kota permanen atau sebaliknya, tinggal dalam kota lalu membangun kuil di dalamnya, seperti yang para arkelog pikir selama ini.
2. Piramida Mesir
Dibangun hampir 5.000 tahun yang lalu di tempat yang sekarang berlokasi di Kairo, kompleks tiga piramida, dengan piramida yang terbesar adalah Piramida Khufu, merupakan penghormatan orang Mesir kuno untuk Firaun dan seluk-beluk keyakinan mereka di akhirat. Namun yang membingungkan adalah, para arkeolog masih saja terus menemukan terowongan dan lubang rahasia yang dibangun di dalam piramida. Mereka sendiri masih belum tahu dengan pasti dan terus berusaha mencari petunjuk tentang siapa yang membangun piramida ini, bagaimana dan mengapa, bahkan sampai hari ini.
3. Garis Nazca
Dari tanah, Garis Nazca di Peru bukanlah hal yang spektakuler. Namun, jika dilihat dari udara, dari mana mereka pertama kali ditemukan oleh pesawat komersial pada tahun 1920-an dan 1930-an, Garis Nazca ini sangat mengagumkan. Para arkeolog setuju bahwa bentuk besar yang ada ratusan jumlahnya, mulai dari garis-garis geometris sampai penggambaran rumit dari hewan, tumbuhan dan tokoh imajiner, dibuat lebih dari 2.000 tahun yang lalu oleh orang-orang Nazca pra-Inca, dengan cara menyingkirkan kerikil yang berwarna kemerahan sehingga tanah berwarna terang di bawahnya tersingkap dan menunjukkan gambar yang mereka desain.
Namun, mengapa mereka melakukan hal tersebut tetap menjadi hal yang misterius. Ada sebagian arkeolog yang mengatakan bahwa garis-garis tersebut mungkin adalah metode komunikasi ritual dengan dewa Nazca yang dilakukan masyarakat Nazca saat itu. Namun hal tersebut tidak dapat dibuktikan dengan pasti sehingga teori-teori lain pun bermunculan. Bahkan sampai memicu teori konspirasi yang mengatakan bahwa Nazca line ditujukan sebagai tempat pendaratan alien dan astrologi kuno.
4. Mekanisme Antikythera
Seperti sesuatu yang ditampilakan pada film harta karun yang fantastis, penemuan Mekanisme Antikythera masih menjadi masalah arkeologi yang membingungkan. Ditemukan di reruntuhan sebuah kapal kargo Yunani yang tenggelam dan berusia setidaknya 2.000 tahun, artefak perunggu melingkar ini berisi labirin roda gigi dan karakter misterius terukir di seluruh permukaannya.
Artefak ini merupakan perangkat yang paling canggih yang pernah ditemukan dari periode tersebut. Awalnya artefak ini dianggap sebagai jenis alat navigasi astrolabe. Para arkeolog terus berusaha menyingkap kegunaannya dan setidaknya sekarang mereka telah tahu bahwa artefak tersebut adalah sebuah kalender astronomi yang sangat rumit.
5. Perangkap Hewan Kuno
Dinding batu rendah yang berjejer di padang pasir di Israel, Mesir dan Yordania telah membingungkan para arkeolog sejak ditemukan oleh seorang pilot di awal abad 20. Barisan dinding batuan yang membentang panjang dan bahkan beberapa panjangnya sampai 64 kilometer ini biasa dijuluki "layang-layang" oleh para ilmuwan karena penampilan mereka dari udara yang mirip dengan layang-layang. Barisan dinding batuan ini diperkirakan berasal dari tahun 300 SM, dan telah ditinggalkan sejak lama.
Misteri dari barisan dinding batuan ini mulai agak lebih jelas berkat sebuah penelitian terbaru yang mengklaim bahwa tujuan dari "layang-layang" ini adalah untuk mengarahkan hewan liar menuju sebuah lubang kecil, di mana mereka bisa dengan mudah dibunuh dalam jumlah besar. Sistem yang efisien ini menunjukkan bahwa pemburu lokal tahu lebih banyak tentang perilaku fauna lokal daripada yang diperkirakan sebelumnya.
6. Stonehenge
Monumen prasejarah yang dikenal sebagai Stonehenge ini adalah salah satu landmark yang paling terkenal di dunia. Cincin batu megalitikum yang dibangun sekitar 4.000 tahun yang lalu ini merupakan suatu prestasi yang mengesankan bagi orang-orang primitif yang membangunnya, tapi hanya itu yang para arkeolog tahu dengan pasti. Tak satu pun dari teori tentang tujuan sebenarnya dibangunnya Stonehenge, yang berkisar dari sebuah observatorium astronomi sampai pada kuil penyembuhan, yang dapat menjelaskan alasan dibangunnya Stonehenge ini dengan pasti.
7. Atlantis
Benua Atlantis yang hilang pertama kali disebutkan oleh sejarawan Yunani kuno, Plato, pada sekitar tahun 360 SM. Negara tersebut konon memiliki kekuatan angkatan laut yang besar sebelum tenggelam ke laut lebih dari 10.000 tahun yang lalu karena dilanda bencana dahsyat. Para arkeolog memperdebatkan eksistensi sejarah yang sebenarnya dari benua tersebut, serta lokasinya yang paling masuk akal (jika memang benar-benar pernah ada) di antara banyaknya reruntuhan yang tenggelam di bawah laut yang ditemukan di seluruh dunia.
Banyak yang mengklaim telah menemukan lokasi dari benua Atlantis yang hilang, mulai dari Bahama, Kepulauan Yunani, Kuba, Jepang dan bahkan Indonesia, dengan alasan dan dasar mereka masing-masing. Tetapi tidak ada satu pun yang benar-benar meyakinkan dan dapat diterima oleh semua pihak.
Alternatif lain pun mulai dikemukakan. Dikatakan bahwa Atlantis hanya merupakan imajinasi liar yang dikembangkan Plato dari peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lalu. Salah satu dari letusan gunung berapi terdahsyat yang terjadi dalam 10.000 tahun terakhir terjadi pada sekitar tahun 1620 SM di pulau vulkanik Santorini yang terletak di laut Aegea. Karena letusan tersebut, sebagian besar dari pulau Santorini hancur dan tenggelam ke dasar laut.
Peristiwa inilah yang mungkin menjadi inspirasi dari kisah benua Atlantis yang hilang. Tetapi tidak ada yang benar-benar tahu. Sehingga para arkeolog masih terus memperdebatkan pendapat mereka. Tetapi bahkan, walaupun tanpa bukti definitif, Atlantis terus menjadi bahasan populer yang sangat menarik untuk disimak.
Comments
Post a Comment