Posts

Studi Kasus Kepemimpinan

  II.1             Karakteristik Pemimpin yang Hebat a.          Para pemimpin bisa mensdpatkan kepercayaan dari pengikut mereka ·            Integritas dirasakan ·            Kompetensi dalam keterampilan ditunjukkan ·            Konsistensi ditunjukkan dalam menangani situasi ·            Keterusterangan dipraktikkan b.         Pemimpin Memiliki & Mempromosikan Standar Etika Tinggi ·            Hasil harus dicapai dengan cara yang benar ·            Keputusan harus menyeimbangkan etika, tujuan bisnis, dan hukum ·            Para pemimpin harus menjalankan pembicaraan ·            Mereka membujuk orang lain bahwa keputusan itu optimal c.          Pemimpin Menunjukkan Karisma ·            Mereka mengartikulasikan visi mereka ·            Mereka mengomunikasikan harapan yang tinggi & mengekspresikan keyakinan bahwa pengikut dapat mencapainya ·            Mereka menyampaikan nilai-nilai yang mereka inginkan dari para pengikut mereka dan kemudian memimp

Gaya Kepemimpinan (Leadership Styles)

  II.4.1        4 Gaya Kepemimpinan ( Leadership Styles ) Tingkat kesiapan/kematangan individu atau kelompok yang berbeda menuntut gaya kepemimpinan yang berbeda pula. Hersey dan Blanchard memilah gaya kepemimpinan dalam perilaku kerja dan perilaku hubungan yang harus diterapkan terhadap pengikut dengan derajat kesiapan/kematangan tertentu. Perilaku kerja meliputi penggunaan komunikasi satu-arah, pendiktean tugas, dan pemberitahuan pada pengikut seputar hal apa saja yang harus mereka lakukan, kapan, dan bagaimana melakukannya. Pemimpin yang efektif menggunakan tingkat perilaku kerja yang tinggi di sejumlah situasi dan hanya sekedarnya di situasi lain. Perilaku hubungan meliputi penggunaan komunikasi dua-arah, mendengar, memotivasi, melibatkan pengikut dalam proses pengambilan keputusan, serta memberikan dukungan emosional pada mereka. Perilaku hubungan juga diberlakukan secara berbeda di aneka situasi. Menurut Sukanto (1982) ada empat gaya kepemimpinan yang diidentifikasi dalam

Situational Theory (Teori Situasional) Kepemimpinan

  II.1              Situational Theory (Teori Situasional) Tak ada satupun gaya kepemimpinan “terbaik”. Sekalipun dicapai suatu kesepakatan, gaya-gaya kepemimpinan tersebut ditandai oleh gabungan-gabungan prilaku yang mengarahkan dan menumbuhkan dorongan semangat dalam berbagai tingkatannya, beberapa ahli (Robert, 1960: 227) pernah menyatakan, mestinya ada salah satu yang “terbaik” dari gaya-gaya tersebut yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan, kepuasan manusia dan produktivitas sekaligus pada semua situasi. Namun, hasil-hasil penelitian selama beberapa dasawarsa terakhir kembali menegaskan kesimpulan, tak ada satupun gaya kepemimpinan terbaik. Para pemimpin yang berhasil adalah mereka yang mampu menyesuaikan diri dengan situasi. (Wilian, 1966: 226) Pemimpin mengakui keinginan pengikutnya dan mengikuti metode seperti itu (tergantung pada situasi) yang memuaskan mereka. Kepercayaan utama dari teori situasional adalah bahwa gaya kepemimpinan mungkin efektif dalam satu s

Behavioural Theory (Teori Perilaku Kepemimpinan)

  II.1             Behavioural Theory (Teori Perilaku) Teori Perilaku percaya bahwa orang dapat menjadi pemimpin melalui proses pengajaran, pembelajaran dan observasi. Kepemimpinan adalah seperangkat keterampilan yang dapat dipelajari dengan pelatihan, persepsi, praktik, dan pengalaman seiring waktu (Hyacinth, 2014). Pembelajaran kepemimpinan adalah aktivitas seumur hidup. Pemimpin yang baik mencari peluang pengembangan yang akan membantu mereka mempelajari keterampilan baru. Teori kepemimpinan ini didasarkan pada kepercayaan bahwa pemimpin besar itu dibuat bukan dilahirkan. Teori perilaku berfokus pada tindakan para pemimpin bukan pada kualitas intelektual atau keadaan internal. Menurut teori perilaku, manusia dapat belajar menjadi pemimpin melalui pelatihan dan observasi. Teori Perilaku mengasumsikan bahwa Pemimpin dapat dibuat daripada dilahirkan yang berarti bahwa, orang dapat belajar untuk menjadi pemimpin melalui pengajaran dan observasi (Uzohue, Yaya, & Akintayo, 2016).