Gaya Kepemimpinan (Leadership Styles)
II.4.1 4
Gaya Kepemimpinan (Leadership Styles)
Tingkat kesiapan/kematangan individu atau
kelompok yang berbeda menuntut gaya kepemimpinan yang berbeda pula. Hersey dan
Blanchard memilah gaya kepemimpinan dalam perilaku kerja dan perilaku hubungan
yang harus diterapkan terhadap pengikut dengan derajat kesiapan/kematangan
tertentu. Perilaku kerja meliputi penggunaan komunikasi satu-arah, pendiktean
tugas, dan pemberitahuan pada pengikut seputar hal apa saja yang harus mereka
lakukan, kapan, dan bagaimana melakukannya. Pemimpin yang efektif menggunakan
tingkat perilaku kerja yang tinggi di sejumlah situasi dan hanya sekedarnya di
situasi lain.
Perilaku hubungan meliputi penggunaan
komunikasi dua-arah, mendengar, memotivasi, melibatkan pengikut dalam proses
pengambilan keputusan, serta memberikan dukungan emosional pada mereka.
Perilaku hubungan juga diberlakukan secara berbeda di aneka situasi.
Menurut Sukanto (1982) ada empat gaya
kepemimpinan yang diidentifikasi dalam 4 notasi yaitu G1 sampai G4 yang
merupakan kombinasi dari dua perilaku diatas yaitu :
1.
G1 - Tipe Telling atau disebut juga sebagai Tipe Direktif: Tipe ini paling
tepat untuk kesiapan pengikut rendah (R1). Tipe ini ditandai dengan adanya
komunikasi satu arah. Pimpinan membatasi peran bawahan dengan menunjukkan
kepada bawahan apa, kapan, dimana, dan bagaiman suatu tugas yang hasur
dilaksanakan. Pelaksanaan pekerjaan diawasi dengan ketat oleh pimpinan.
2.
G2 - Tipe Selling atau disebut juga sebagai Tipe Konsultatif: Tipe ini paling
tepat untuk kesiapan pengikut moderat (R2). Pimpinan tipe ini masih memberikan
direktif yang cukup besar serta menetapkan keputusan-keputusan. Tipe ini
mempergunakan komunikasi dua arah dan memberikan suportif terhadap bawahan,
pimpinan mau mendengarkan saran dan keluhan bawahan mengenai keputusan yang diambil.
Pelaksanaan keputusan tetap ada pada pimpinan
3.
G3 - Tipe Partisipatif (Participating): Tipe ini paling tepat
untuk kesiapan pengikut tinggi dengan motivasi moderat (R3). Kontrol atas
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan antara pimpinan dan bawahan dalam
keadaan seimbang. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan yang ditandai dengan makin meningkatnya
komunikasi dua arah. Pimpinan makin mendengarkan secara presentif terhadap
bawahannya. Keikutsertaan bawahan dalam mengambil dan memecahkan masalah makin
bertambah karena pemimpin berpendapat bahwa bawahan memiliki kecakapan dan
pengetahuan yang cukup untuk penyelesaian tugas.
4.
G4 - Tipe Delegatif (Delegating): Tipe ini paling tepat untuk kesiapan pengikut tinggi
(R4). Pemimpin mendiskusikan masalah yang dihadapi dengan bawahan dan
selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan seluruhnya kepada bawahan.
Bawahan diberi wewenang untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan
keputusannya sendiri. Sebab mereka dianggap telah memiliki kecakapan dan
dipercaya untuk memikul tanggungjawab untuk mengarahkan dan mengelola dirinya
sendiri.
Comments
Post a Comment